Balasan Surat Singkat dari Wanita


Dear Laki-laki,

Sebelumnya, maaf kalau kami tak pernah ingin untuk memulai duluan. Bukannya tak ingin, kami ingin, tetapi rasa insecure dan tentu saja gengsi menyelimuti kami. Ya, kau benar. Kami takut disangka murahan, kami takut jika kau menganggap kami seperti itu. Pada dasarnya, kami pun ingin menghilangkan sedikit gengsi ini untukmu, tapi kami tak bisa. Mengapa? Karena kami takut ketika kami menurunkan gengsi kami, kau berhenti untuk berusaha mengejar kami. 

Bukan, kami bukan haus akan dikejar, tetapi kami ingin melihat sampai sejauh mana usaha kau. Apakah kau tahu alasan lain mengapa kami memasang gengsi kami? Ketika kami menghilangkan sedikit gengsi kami dan memulai untuk memberimu sedikit perhatian, kami takut kau risih, kami takut kalau kau tak membalas seluruh perhatian yang kami kasih. Kali ini kami bukan takut disangka gampang, dalam hati kami, kami ingin sekali menunjukkan sedikit perhatian kami padamu. 

Kami pun lelah, lelah ketika kami menurunkan gengsi, kau akan berhenti untuk berusaha dan memulai untuk meninggalkan kami. Apa kau tahu dengan gengsi kami, kami pun menjaga hati kami agar tak jatuh terlalu cepat padamu? Karena saat kami menghilangkan gengsi kami, kami takut kau beri harapan-harapan yang tak jelas darimana datangnya. 

Bahkan setelah kita memulai membangun status "pacaran", kami tak menuhankan gengsi kami lagi, bukan? Dan kau tahu apa yang terjadi? Kami yang lebih memerhatikanmu, kami yang takut akan kehilanganmu, kami yang mencarimu, dan kami pun memulai duluan.

Maaf, kami tak menyalahkan kau. Hanya saja terkadang gengsi itu perlu, laki-laki pun juga begitu, bukan? 

Kami memang ingin dimengerti, itu betul sekali. Kami tahu kau lelah, tapi kami melihat usahamu. 

Ketika kami menjadi tidak rumit lagi bagimu, mengapa malah kau yang menjadi rumit bagi kami? Saat kita memiliki sebuah status, kami menjaga rasa sayang kami untukmu, dan malah kami yang lebih berusaha untuk menjaga "kita". Gengsi kami pun sudah hilang. Apa kau sadar akan hal itu? 

Tidak, kami tidak menuhankan gengsi, tetapi memang gengsi sudah tumbuh di dalam diri kami. Maaf jika kami membuatmu lelah. Maka inilah penjelasan kami.


*PS: ini juga belum tentu menjadi pemikiran semua wanita, tapi setidaknya ini menjadi pemikiran gue.

*Dan tidak semua laki-laki seperti yang gue pikirkan.

6 komentar:

  1. Let's get this straight.

    Maksud dari postingan gue di http://daraprayoga.com/surat-singkat-dari-laki-laki/ bukanlah agar perempuan memulai duluan dari 0, tapi ketika ada laki-laki yang suka, kalau memang kamu suka juga ya tunjukkan lah sedikit. Perbandingannya harus tetap lebih kecil dari laki-laki. Ibaratnya gini: ketika seorang laki-laki suka sama kamu, dia akan ngasih macem-macem, anggap saja 8. Kamu nggak harus membalasnya sama 8, tapi cukup 3, bahkan 2 pun cukup. Bukannya 0, atas dasar gengsi atau takut.

    Untuk kasus yang sudah berpacaran, kalau kamu orang seperti yang di atas, yang nggak takut memulai duluan, justru jadi yang paling takut ke hilangan, dan kamu jadi yang mencari, maka kamu bukanlah perempuan yang gue maksud dalam postingan gue. Gue prihatin mendengar banyak cerita pasangan pacaran, tapi yang ceweknya bahkan untuk bilang kangen ke pacar sendiri aja gengsinya minta ampun. Nah, merekalah yang gue maksud.

    BalasHapus
    Balasan
    1. I got it. Tapi apa kabar sama cowo yang bahkan bilang kangen ke cewe nya aja susah? gengsinya tinggi juga gitu, Bang? Tapi aku akuin sih cewe emg punya gengsi yang lebih tinggi krn jujur aja aku pun jg begitu.

      Hapus
    2. Mari kita abaikan saja mereka. Cowok gengsian? Tinggalin.

      Wajar aja cewek gengsi. Tapi gengsilah secukupnya. :)

      Hapus
    3. Oke, mari kita abaikan mereka :)
      Nanti aku sampaein ke para cewek agar sedikit menurunkan gengsinya :)
      Terima kasih bang untuk sharing-nya ;D

      Hapus
  2. Good..
    So.. tidak semua kog bgtu. Benar untuk si wanita benar untuk si pria.
    Hal diatas diungkapkan untuk mreka yg dalam keadaan bgtu ( sesuai cerita ).
    Dan bahasa yg dgunakan juga cukup dan tidak berlebih. Semoga yg lain yg membaca mengerti. Karna benar ada waktu dimana titik jenuh atau lelah akan menghampiri sesuai yg diungkapkan diatas. Jd singkatnya mungkin minta tolong bersikap yg bijak ke semua agar tdk timbul pemikiran negative

    BalasHapus

 

TWITTER

CLOCK

About