Lagi-lagi aku harus merasakannya. Merasakan betapa beratnya suatu perubahan, merasakan betapa sakitnya sebuah perbedaaan setelah apa yang kita lalui bersama. Mungkin hanya 'Kisah Sebentar', tapi tetap berharga bagiku. Sungguh, aku masih tetap tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada 'kita', aku tak dapat menyimpulkan dari semuanya. Yang aku tahu, aku masih sama. Masih ingin bersama, masih ingin melanjutkan apa yang sebenarnya kita inginkan, tetapi waktu berkata lain. Waktu tak menginginkan kita bersama, waktu tak memerbolehkan kita menjalaninya lagi.
Ya, lagi-lagi aku merasakan betapa sakitnya untuk jauh dari seseorang yang aku sayang. Tak apa, aku baik-baik saja jika itu semua yang terbaik untukmu. Jangan pikirkan aku. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Meski tak bersama lagi, kita tetap menjaga hati, bukan? Sudah, aku percaya itu. Aku percaya padamu seutuhnya.
Tenang saja, aku tak akan pergi ke mana-mana, aku mengamatimu dari tempatku selagi kau bersama orang yang lebih baik daripadaku. Tenang, aku tak akan mengganggumu. Aku akan tetap berdiri di sini mengamatimu perlahan supaya kau tak tahu bahwa aku memperhatikanmu dari sini. Kau bahagia, bukan? Aku pun. Jadi, tak perlu khawatir, aku akan mendoakan yang terbaik untukmu. Kau juga tak perlu memikirkan apakah sakitku sudah hilang atau belum. Sakitku mereda jika aku melihatmu tersenyum.
Bay, apakah aku boleh mengajukan sebuah permintaan? Jika boleh, aku mohon tetap di situ, tetap jadi rumahku, dan tetaplah jujur tentang apapun kepadaku. Aku mohon. Aku tak memintamu untuk membuat janji yang tak dapat kau tepati lagi, tetapi aku mohon berusahalah untuk memenuhi permintaanku tadi. Aku tahu kau tak sebaik pria-pria di luar sana, tapi aku percaya bahwa kau dapat menjadi yang terbaik untuk orang yang kau sayang dan tentu saja sayang padamu. Jangan pergi dariku, Bay. tetaplah di situ agar aku dapat memperhatikanmu dari sini.
Terakhir, terima kasih karena sudah membolehkanku merasakan hal yang tak pernah aku rasakan sebelumnya, terima kasih untuk segala kesabaranmu, terima kasih untuk segala perhatianmu yang pernah kau berikan kepadaku. Dan maaf kalau aku merepotkanmu, maaf kalau aku rewel dan membuatmu jengkel. Terima kasih, Bay.
Aku sayang kamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar