Sepucuk Memoral






Hai kamu yang aku sayang, sudah lama ya aku tak menyapamu seperti ini? Ya, lama sekali semenjak kepergianmu yang tiba-tiba tanpa meninggalkan jejak sedikit pun dan bahkan kau tak mengizinkanku untuk mengetahui keberadaan dirimu. Tidak apa-apa, aku tetap baik-baik saja. sudah kubilang, kan? Bagaimana kabarmu di sana, di tempat yang tak kutehaui? Mengasyikkan, bukan? Aku merasakan desir darah di nadiku ketika membayangkan kau tersenyum di tepi pantai, tersenyum kepadaku. Namun, itu tak akan terjadi lagi. 

Hangat kurasakan air mata di ujung mataku. Kurasakan dadaku berdebar saat mengenang semua tentang kita, akankah kita mengulanginya lagi? Tentu saja tidak. Kau sudah bahagia di sana, di tempat yang tak kuketahui tentunya. Tenang saja, sakitku sudah hilang seiring dengan berjalannya waktu. Kau tahu? aku sedang membayangkan kita, kamu, dan aku berada di pantai yang sangat indah. Jembrana. Aku sedang berlari di atas pasir yang hangat karena pancaran sinar matahari selagi kau memerhatikanku dari jauh, senyummu selalu menenangkan. Deru ombak dalam keheningan memecahkan kebisuan. Begitu indah, ya?

Hai, pria yang aku sayang. inilah sepucuk memoral berisi beberapa daftar permintaan maaf dan terima kasihku padamu. 

1. Maaf kalau aku masih selalu mengingatmu dengan menulis sesuatu yang tidak penting ini
2. Maaf jika aku masih akan tetap menulis tentang hal-hal tentang kita (Tapi, masihkan ada tentang kita?)
3. Maaf jika aku merindukanmu sampai seperti ini
4. Maaf jika aku menginginkanmu selalu ada di sisiku walau aku tahu itu takkan pernah mungkin terjadi
5. Maaf aku masih menyimpan semua fotomu untuk mengingat kalau kau pernah menjadi bagian dari hidupku
6. Maaf jika aku masih selalu menginginkanmu menebarkan senyummu yang menggoda itu
7. Maaf jika aku merindukan kita (sekali lagi aku katakan, apakan masih ada 'kita'?)
8. Maaf aku masih ingin kau kecup di kening karena dengan begitu aku tahu kalau kau masih mencintaiku
9. Maaf untuk segala hal yang belum pernah kita wujudkan
10. Maaf untuk segala hal yang kau inginkan, tetatpi belum bisa aku tepati
11. Maaf jika aku masih cemburu ketika melihatmu bersama wanita lain
12. Maaf jika aku selalu merindukan aroma tubuhmu yang menyeruak (tentu saja aroma dari perfume kesukaanmu, BVLGARI BLACK)
13. Maaf atas ketidakpengertianku tentang posisimu dulu
14. Maaf aku belum bisa menemukanmu lagi karena aku tak tahu di mana kau berada
15. Maaf aku belum bisa menemukan orang lain yang bisa membahagianku seperti yang kmu lakukan dulu
16. Terima kasih untuk setiap kecupan yang kau berikan padaku
17. Terima kasih sudah membuatku mengerti bahwa jarak bukanlah masalah
18. Terima masih sudah mengeluarkan senyummu saat aku memakan sushi yang penuh di mulutku itu (aku yakin itu menjijikan, tapi kau tetap menatapku dengan senyuman. Terima kasih)
19. Terima kasih telah membukakan pintu setiap aku ingin masuk ke dalam mobil
20. Terima kasih telah mempersilakan aku duduk terlebih dahulu ketika kita ingin menonton di bioskop)
21. Terima kasih sudah membuatku selalu tertawa di dalam bioskop dan sukses membuat orang-orang menengok ke arah kita
22. Terima kasih karena telah mengalahkanku bermain flappy bird
23. Terima kasih karena kau sudah menyediakan telingamu untuk mendengarkan segala keluh kesahku
24. Terima kasih telah memuji tulisanku dan mendukung apa yang aku lakukan
25. Terima kasih karena kau pernah mengkhawatirkanku
26. Terima kasih sudah rela menemuiku sejauh Bekasi-BSD
27. Terima kasih karena telah mengizinkanku masuk ke dalam kehidupanmu
28. Terima kasih tentang semangat yang telah kau berikan
29. Terima kasih karena pernah ada 'kita'
30. Dan terima kasih karena tela mengizinkan aku untuk mencintaimu sampai detik ini, Bar.

Banyak, ya? Maaf. Tak perlu kau baca jika kau tak ingin. Masih terlalu banyak yang ingin aku katakan, tetapi terlalu sedikit waktu untuk mengatakan semuanya. Aku selalu mengharapkan yang terbaik untukmu, Bar. Berjanjilah padaku untuk mewujudkan segala cita-citamu. Doaku selalu menyertaimu.



-Amiya

0 komentar:

Posting Komentar

 

TWITTER

CLOCK

About