Here I am


Terlalu banyak pertanyaan yang tak bisa kujawab. Bukannya tak bisa, tapi aku hanya ragu untuk menjawab. Menurutku, ada beberapa pertanyaan yang memang tak memiliki jawaban atau memang tak pantas kujawab. Ya, begitu hukumnya.

"Thing's better left unsaid".

Sometimes
Setuju? Aku pribadi setuju. Mengapa? Sekali lagi kukatakan, memang begitu hukumnya. Terkadang aku hanya bingung, bingung apa yang harus aku sampaikan kepadamu. Aku takut kau takkan mengerti atau bahkan jika aku sampaikan, kau malah acuh tak acuh. 

Insecure? Ya. So, here I am, in my comfort zone.

Banyak yang bertanya kepadaku,
"Tak ingin kah kau kembali?", aku hanya menjawab "aku tak ingin". "Mengapa?" Kata mereka. 
Aku diam sejenak, menarik napas dalam-dalam lalu berkata "karena jika aku kembali, kami akan seperti ini lagi. Hanya akan membuat terluka. Entah dia yang terluka, aku, atau bahkan keduanya. Cinta tak menyakitkan, prinsipku. Sekarang, aku hanya ingin Dia yang aku sayang merasa bebas tanpa kehadiranku, aku membiarkan Dia memilih kebahagiaannya sendiri dan aku pun". Begitu aku menjawabnya.

"He deserves better and so do I".

Ya, benar. Memang begitu. Aku hanya ingin Dia bahagia dan aku juga. Namun, kebahagiaan kami bukan dengan cara bersama-sama lagi. Bukan. Kebahagiaan kami adalah membiarkan kami mencari yang lebih baik untuk membahagiakan kami. Kalau Dia yang terbaik untukku, Dia pasti mempertahankanku dan jika aku terbaik untuknya, Tuhan akan mempertemukan. Pasti. Entah kapan waktunya akan tiba, aku tak pernah tahu. 

Apa kau masih ingat ketika aku bilang, aku akan memperhatikanmu dari jauh dengan perlahan-lahan? Kau ingat, bukan?
Kalau boleh jujur, aku masih memperhatikanmu, dengan sangat perlahan sampai kau tak menyadarinya. Aku tak membencimu, tidak akan pernah bisa. Karena pada kenyataannya, sayang ini masih ada. Hanya saja aku sudah mengikhlaskanmu pergi dari sisiku. Sekarang kau bisa meraih kebahagiaanmu, begitu pun aku.



Your craziest partner,
Almira.

0 komentar:

Posting Komentar

 

TWITTER

CLOCK

About